Total Tayangan Blogku

Rabu, 22 Desember 2010

Bagaimana Cara Buat "ARANG" Dengan TUNGKU TANAH


Tungku tanah adalah salah satu tungku pembakaran arang yang paling banyak digunakan oleh masyarakat umum. Tungku ini dibuat dengan cara sederhana dan mudah dipraktekkan. Masyarakat desa sudah sering membuatnya. Tungku tanah ini juga disebut tungku tradisional. Karena dibuat dengan cara yang tradisional.

Tungku tanah hanya berwujud tanah galian berbentuk trapezium yang sisi miringnya menghadap bawah. Tungku tanah ini dapat diubah dengan berbagai variasi. Misalkan tungku tradisional yang dilapisi semen agar tahan lama.

Kelebihan dari penggunaan tungku tanah ini yaitu, volume pembakaran yang cukup besar sehinggga dapat menghemat biaya produksi. Tungku tanah juga dapat digunakan untuk kayu yang berukuran cukup besar, sehingga kualitas arang yang duhasilkan menjadi lebih tinggi.

Jika anda hendak memproduksi arang dengan tungku tanah, hal pertama yang harus dilakukan adalah pembuatan tungku tanah tersebut. Setelah menyiapkan lahan untuk digali, maka bisa mulai digali. Ukuran lubangnya adalah 2 x 1 meter, dengan kedalaman disatu sisi 60cm dan disisi lain adalah 50cm.

Perlu diingat, bahwa sisi yang lebih dalam digunakan sebagai tempat memulai pembakaran dan disisi lain digunakan sebagai tempat untuk cerobong asap. Jika tungku telah siap, maka langkah berikutnya adalah:

1. Penyiapan Bahan Baku Produksi
Bahan baku arang yang digunakan pada tungku tanah adalah limbah kayu yang besar tetapi tidak melebihi lebar tungku. Perlu diingat bahwa semakin besar ukuran kayu yang dibakar, maka waktu yang dibutuhkan juga akan bertambah lama. Oleh karena itu ukuran kayu harus diperhatikan, jika perlu dilakukan pembelahan terlebih dahulu.

Penysunan kayu dilakukan secara horizontal atau searah dengan lebar tungku. Akan tetapi, perlu diletakkan beberapa kayu didasar tungku sebagai ganjal yang dipasang berlawanan dengan kayu yang akan dibakar. Pemberian ganjal disini berfungsi memberi rongga udara agar api dapat cepat menyebar keseluruh bagian tungku. Sehingga pembakaran berjalan maksimal.

Setalah itu, kemudian pada sela-sela dinding tanah dan kayu diberi serasah, dan ranting-ranting kecil sepagai pemicu pembakaran didalam tungku. Serasah adalah dedaunan kering yang banyak terdapat disekitar kita. Sedangkan untuk memicu pembakaran awal diberi serasah dan ranting pada bagian lubang udara yang telah disediakan sebelumnya.

Sebelum tungku ditutup dengan tanah, cerobong asap harus sudah terpasang. Setelah itu baru tungku ditutup dengan lapisan tanah hingga menutup seluruh bagian. Semakin tebal tanah, akan semakin bagus untuk proses pembakaran. Setelah semuanya selesai, maka pembakaran siap untuk dimulai.

2. Proses Karbonisasi Pada Tungku Tanah
Pembakaran awal dimulai dari lubang udara yang telah diberi ranting kecil. Untuk lebih mempercepat nyala api, ditambahkan sedikit minyak tanah pada ranting-ranting tersebut. Apabila api sudah menyala, pastikan api tetap terjaga dan merambat kedalam tungku.

Apabila pada cerobong asap telah muncul asap, itu berarti pembakaran berhasil masuk kedalam tungku. Tunggu hingga asap yang keluar bertambah banyak dan berwarna putih tebal. Setelah sekitar 5-6 jam pembakaran, asap yang keluar sudah berwarna putih tebal. Kemudian ubang udara dimulut tungku ditutup sebagian dan disisakan sebagian kecil saja. Hal ini bertujuan untuk membatasi suplai udara yang masuk kedalam tungku.

Selama proses pengkarbonan mulai dari hari pertama hingga selasai, tanah diatas tungku akan mengalami kemerosotan karena kayu yang ada dibawahnya sudah terbakar. Perlu dilakukan penambahan tanah pada bagian yang merosot agar tidak mengalami kebocoran yang mengakibatkan gagal produksi.

Setelah proses pembakaran menginjak antara hari ke-5 sampai hari ke-6, intensitas asap akan mulai berkurang dan berwarna kebiru-biruan. Itu menunjukan bahwa proses peembakaran sudah hamper selesai. Dan apabila tanah diatas tungku sudah terlihat kering, itu menunjukan arang sudah matang dan dapat dimulai proses pendinginan.

3. Cara Pengambilan Cuka Kayu
Pada proses pembakaran arang menggunakan tungku tanah, sangat jarang produsen arang yang mengambil hasil cuka kayunya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dari produsen atau masyarakat tentang cara pengambilan cuka kayu yang menggunakan tungku tanah.

Untuk pengambilan cuka kayu dapat menggunakan bambu sepanjang 4-5 meter yang dipasang seperti pada tungku drum. Bambu dipasang dengan posisi menyudut keatas yang disambungkan kebagian cerobong asap. Pada bagian pangkal bambu, diberi lubang kecil untuk keluarnya cuka kayu kemudian dibawahnya diberi ember untuk menampungnya.

4. Proses Akhir Produksi Arang
Apabila arang telah matang, maka tungku harus segera didinginkan. Jika terlambat, maka arang akan menjadi abu.
langkah pertama penutupan semua lubang udara yang tersisa. Untuk cerobong asap dapat ditutup dengan kain basah atau juga dapat dicabut. Untuk mempercepat proses pendinginan, dilakukan dengan cara disiram air secara merata. Setelah itu tunggu hingga tungku cukup dingin.

Setelah tungku dirasakan cukup dingin, tungku dapat dibongkar dan dikeluarkan arangnya. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati. Usahakan kondisi arang tetap utuh dan tidak hancur saat pembongkaran. Pisahkan antara arang dengan tanah yang bercampur.

Arang yang baru diambil dari dalam tungku masih dalam keadaan basah karena pendinginannya dengan cara disiram. Oleh karena itu harus dijemur dibawah terik matahari. Proses pengeringan ini hanya berlangsung sebentar untuk mendapatkan arang yang kering.

Bagaimana Cara Buat " ARANG " Dengan Tungku Semi Kontinyu

Tungku semi kontinyu adalah tungku yang digunakan untuk memproduksi arang yang berbentuk serbuk(sekam dan serbuk gergaji). Penggunaan tungku semi kontinyu ini berbeda dengan tungku arang lainnya. Karena tungku semi kontinyu tidak memiiki ruangan tertutup sehinga aliran udara tidak terhambat.

Tungku ini diberi nama tungku semi kontinyu karena dalam satu kali proses produksi arang pada tungku ini tidak hanya sekali bakar, tetapi terus berlanjut hingga beberapa kali penambahan bahan baku arang. Jika bahan arang yang dibakar didalam tungku sudah mulai menipis, maka harus dilakukan penambahan ulang. Proses tersebut berlangsung terus menerus secara kontinyu, hingga proses produksi selesai.

Bentuk tungku semi kontinyu hampir sama dengan bentuk cerobong asap yang dipasang didalam rumah-rumah sebagai penghangat. Dibagian dasar adalah ruang pembakaran dan dibagian atasnya adalah cerobong asap. Bedanya pada tungku semi kontinyu terdapat bak air dibagian depan.

Pada tungku semi kontinyu tidak dapat diambil hasil cuka kayunya. Karena asap hasil pembakaran tidak dapat dikondensasikan. Tidak ada alat yang dapat digunakan untuk mengkondensasikan asap tungku semi kontinyu ini. Karena asap langsung keluarkeudara bebas.

1. Cara Pembuatan Tungku Semi Kontinyu
Konsep dasar pembuatan tungku semi kontinyu sebenarnya sederhana, akan tetapi harus membutuhkan tenaga khusus untuk membangunnya. Karena pembangunan tungku semi kontinyu ini cukup berat jika tidak dikerjakan oleh ahlinya. Biaya untuk pembuatan tungku cukup tinggi, karena bahan yang digunakan adalah bahan bangunan.
Ketebalan dari dinding tungku harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada keawetan dari tungku tersebut.

Pada prinsipnya pembangunan tungku semi kontinyu ini terbagi menjadi tiga bagian pokok. Bagian yang harus ada dalam pembangunan tungku semi kontinyu yakni bagian ruang pembakaran, bagian bak air, dan bagian cerobong asap. Pada bagian cerobong asap ini dibelakangnya harus terdapat lubang untuk pengisian ulang bahan baku arang.

Bagian bak air harus dekat dengan ruang pembakaran. Hal ini untuk memudahkan ketika mendinginkan arang yang sudah matang dan siap didinginkan. Untuk pembangunan ruang pembakaran sebaiknya ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Jika terlalu luas, maka nyala api akan semakin besar dan malah menyulitkan untuk mengontrol pembakaran. Sedangkan jika terlalu sempit, hasil produksi arang akan berkurang.

Pembuatan ruang pembakaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas sebagai tempat diletakkannya sekam padi dan bagian bawah sebagai tempat pemicu pembakaran berupa ranting- ranting kecil. Pembatas bagian – bagian tersebut adalah jeruji besi dengan diameter 0,7 cm yang dipasang menyilang dengan arah tungku. Dibawah jeruji diberi pengganjal berupa tumpukan batu bata yang dilapisi semen agar jeruji dapat menahan berat beban diatasnya.

Bagian cerobong asap sebaiknya dibuat dengan bahan lempengan besi guna lebih menghemat pengeluaran. Lempengan besi tersebut dibentuk seperti tabung memanjang keatas,.

2. Penyiapan Bahan Baku Produksi
Bahan yang dibakar pada tungku semi kontinyu adalah Serbuk gergaji dan sekam padi. Hasil akhirnya adalah serbuk arang .Kedua bahan ini memiliki tekstur yang hampir sama, yaitu berbentuk serbuk yang ukurannya kecil dan halus. Proses pengolahan kedua bahan ini pun sama. Tak ada perbedaan proses pengolahannya.

Karena teksturnya yang sama, maka perlakuannya sebelum dibakar terhitung sangat sederhana. Sama dengan perlakuan bahan arang kayu, persiapan untuk serbuk gergaji dan sekam padi hanya tinggal dijemur hingga kering dibawah sinar matahari. Apabila langsung diproses juga tidak masalah. Karena pada pembuatan arang serbuk gergaji dan sekam padi, bahan baku langsung dibakar pada api yang besar. Seberapapun banyaknya kandungan air yang ada dalamnya tidak akan berpengaruh, karena api yang sangat besar.

Akan tetapi lebih baik sebelum dibakar serbuk gergaji dan sekam padi dijemur terlebih dahlu. Penjemuran dilakukan untuk menghindari adanya bahan yang membusuk dan menggumpal. Jika terjadi hal tersebut, arang yang dihasilkan juga akan tetap menggumpal yang didalamnya juga belum matang.

3. Proses Karbonisasi
Langkah pertama dalam pembuatan arang pada tungku semi kontinyu adalah menumpuk bahan arang diatas penampang jeruji besi. Pada bagian bawah jeruji besi diberi ranting- ranting kecil sebagai pemicu awal pembakaran yang kemudian ditambahkan sedikit minyak tanah untuk lebih mempercepat nyala api. Asap yang dihasilkan dari proses pembakaran akan keluar keatas melalui cerobong asap.

Setelah pemicu terbakar sempurna, biarkan api merembet kebagian atas. Serbuk gergaji atau sekam padi yang telah terbakar, perlahan- lahan dijatuhkan kebagian bawah dengan menggetarkan penampang jeruji besi.
Pada bagian ini dilakukan proses pematangan arang. Yaitu dengan mengaduk serbuk gergaji atau sekam padi tersebut didalam bara api hingga matang merata. Kemudian telah matang dilakukan tahapan pendinginan dengan dimasukkan kedalam bak air. -

Alat yang digunakan untuk menggetarkan jeruki agar arang jatuh dan untuk mengaduknya adalah alat penggaruk yang rata agar lebih mudah menggaruk arang yang telah matang kedalam bak air. Alat penggaruk tersebut dibuat dengan pegangan yang panjang untuk melindungi dari api pembakaran.

Proses tersebut diulangi mulai dari penjatuhan arang sampai dimasukkan kedalam bak air secara terus menerus hingga bahan arang habis. Jika pasokan serbuk gergaji dan sekam padi didalam tungku tinggal sedikit, ditambahkan lagi pasokannya dari bagian belakang tungku.

4. Proses Akhir Produksi Arang
Proses akhir dari produksi arang pada tungku semi kontinyu berupa penghentian proses pembakaran dengan memasukkan arang yang telah matang dibakar kedalam bak air. Proses tersebut berlangsung sedikit demi sedikit hingga seluruh bahan arang terbakar habis.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk menjadikan arang siap dipakai adakah penjemuran. Arang yang terdapat dalam bak air kemudian ditiriskan perlahan-lahan hingga habis. Usahakan agar air yang terangkut bersama arang hanya sedikit, caranya dengan disaring menggunakan kain agar sebagian besar air jatuh kebawah.

Tahapan terakhir adalah penjemuran arang dibawah terik matahari. Pengeringan ini dapat berlangsung hingga beberapa hari, tergantung dari banyaknya arang yang dijemur. Untuk mempercepat proses pengeringan dilakukan dengan memisahkan dan menguraikan arang yang berkumpul menjadi setipis mungkin. Jika arang bergerombol hanya akan memperlambat proses pengeringan.

Setelah proses pengeringan selesai dan arang telah kering, maka arang sudah siap digunakan langsung atau dapat diolah lebih lanjut lagi menjadi briket arang.

Sabtu, 18 Desember 2010

Bagaimana Cara Buat "ARANG" Dengan Tungku Drum

Tungku drum biasaynnya dapat digunakan untuk pembuatan beberapa jenis arang, diantaranya arang kayu, arang batok kelapa, dan arang serasah. Drum yang digunakan perlu dimodifikasi terlebih dahulu agar dapat sesuai dengan persyaran suatu tungku arang.

Langkah- langkah untuk dapat memproduksi arang menggunakan tungku drum mulai dari awal hingga dapat dipasarkan harus dilakukan dengan benar dan berurutan. Agar hasil yang diperolah dapat maksimal. Langkah pertama yang harus dilakukan dimulai dengan pembuatan tungku drum itu sendiri, dan seterusnya sesuai dengan penjabaran dibawah ini.

1. Cara Pembuatan Tungku Drum
Drum yang digunakan sebagai tungku dibagi atas 3 bagian utama, yaitu bagian bawah untuk memulai proses pembakaran, bagian tengah atau badan drum, dan bagian atas sebagai penutup dan cerobong asap.
Pertama lubangi bagian atas drum

Kemudian dijadikan sebagai penutup. Pada lempengan tutup diberikan pegangan untuk membuka dan menutup drum. Kemudian tepat dibagian tengahnya dipasang cerobong asap yang terbuat dari lempengan besi dan ditembuskan tepat ditengah penutup drum, atau juga cerobong asap bisa dipasang dibagian samping atas pada drum. Hal ini tidak terlalu berpengaruh. Hanya saja bila dipasang dibagian tengah akan memudahkan apabila ingin diambil hasil cuka kayunya.

Pada bagian bawah drum dibuat lubang kecil dengan jumlah sekitar 36 lubang yang tersebar merata dengan diameter kurang lebih ½ cm. lubang tersebut dipasang untuk memulai pembakaran.

2. Penyiapan Bahan Baku Produksi
Sebelum memulai proses produksi, lebih baik jika mempersiapkan bahan bakunya , diantaranya adalah kayu, tempurung kelapa, dan serasah. Persiapan bahan baku ini sangat berpengaruh pada keberhasilan proses produksi. Oleh karena itu persiapan bahan baku ini jangan sampai diabaikan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai persiapan bahan baku arang hingga siap untuk dibakar. ;

• Kayu
Kayu yang digunakan pada tungku drum berukuran relatif kecil karena mengingat kapasitas drum itu sendiri. Jika terbiasanya dapat kayu yang berukuran besar, harus dibelah terlebih dahulu hingga ukurannya merata. Sebelum kayu diakar dalam tungku drum, sebaiknya arang dijemur terlebih dahulu dibawah terik matahari. Tujuannya adalah untuk mengurangi kandungan air didalam kayu. penjemuran ini dilakukan hingga kayu cukup kering untuk dibakar.

• Tempurung atau batok kelapa
Tempurung kelapa sisa yang dijual, biasanya masih bercampur dengan serabut kelapanya. Dan belum dipisahkan. Untuk diproses menjadi arang tempurung kelapa, tempurung kelapa yang didapat harus dipisahkan dari serabutnya. Jangan sampai tempurung kelapa masih bercampur dengan serabu kelapa saat dibakar. Karena serabut kelapa tersebut akan mengakibatkan tempurung terbakar habir. Sehingga proses produksi tidak berjalan bahkan gagal.

Selain menghilangkan serabut kelapanya, tempurung kelapa juga harus dijemur diterik matahari. Penjemuran ini untuk mengurangi kandungan air dan untuk mengeringkan buah kelapa yang membusuk yang masih menempel pada tempurung kelapa.

• Serasah (sampah dedaunan)
Perlakuan pada serasah terhitung sederhana. Serasah yang telah dikumpulkan hanya tinggal dijemur pada terik matahari. Penjemuran ini ditujukan untuk mengurangi kandungan air didalam serasah. Setelah semuanya kering, serasah bisa langsung dimasukkan kedalam drum untuk dibakar menjadi arang.

• Kulit buah mahoni
Kulit buah mahoni yang akan dijadikan arang sebelum dibakar haurs dijemur terlebih dahulu. Tujuan penjemuran ini agar kulit buah mahoni yang basah dan hampir busuk dapat mangering. Jika kulit buah mahoni jatuh ditanah yang lembab, maka akan cepat membusuk. Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan kulit buah mahoni yang baik (tua dan tidak busuk) sebaiknya buah mahonni yang sudah matang diunduh dari pohon sbelum jatuh ketanah.

Tahapan pembakaran arang pada tungku drum dimulai dengan penyusunan bahan baku kedalam drum. Usahakan bahan arang disusun jangan terlalu rapat. Beri sedikit rongga didalam agar seluruh bagian dapat terbakar.

Langkah berikutnya setelah bahan arang disusun adalah pembakaran awal. Pada bagian bawah tungku, diberi ganjal berupa batu bata setinggi 4-8 cm ditiga titik.setelah itu diberi pemicu pembakaran berupa serpihan kayu kecil. Apabila telah selesai, berarti proses pembakaran siap dimulai.

3. Proses Karbonisasi Pada Tungku Drum
Pada awal pembakaran arang, akan terlihat asap tipis dari atas tungku yang belum ditutup. Setelah itu, asap akan menjadi lebih tebal dan terus menebal berwarna putih. Setelah itu barulah tutup atas tungku bisa dipasang agar asap yang keluar lebih terpusat. Agar lebih rapat, ditambahkan pasir pada celah-celah pada tutup drum.

Setelah tutup atas dipasang, bagian bawah drum ditutup dengan menggunakan pasir. Tujuannya untuk mengurangi jumlah udara yang masuk dengan menyisakan sedikit celah udara.

Biasanya bahan arang yang telah dibakar akan mengalami penyusutan dan harus dilakukan penambahan bahan didalam drum. Waktu yang dibutuhkan pembakaran arang hingga matang sekitar 8-10 jam. Tetapi untuk pembakaran arang serasah hanya membutuhkan waktu yang singkat, sehingga harus terus dipantau.

Arang yang telah matang ditandai dengan menipisnya asap dan berwarna putih kebir-biruan yang keluar dari cerobong asap. Bila itu sudah terjadi berarti proses pendinginan sudah bisa dimulai.

4. Cara Pengambilan Cuka Kayu
Alat tambahan yang harus digunakan adalah sebatang bambu sebagai kodensator alami. Panjang bambu yang digunakan adalah sekitar 4-5 meter. Bambu ini nantinya dipasang pada bagian cerobong asap dengan posisi menyudut keatas. Hal ini bertujuan agar asap yang panas lebih cepat mendingin.

Asap yang telah mencair akan mengalir kebawah kembali kedasar cerobong. Dan dibuat lubang kecil pada pangkal cerobong dan dibawahnya diberi wadah berupa ember atau yang lainnya untuk menampung cuka kayunya.

5. Proses Akhir Produksi Arang
Proses pendinginan arang adalah proses penghentian pembakaran agar arang tidak gosong menjadi abu. Dimulainya proses pendinginan harus tepat waktu. Tepat waktu disini artinya saat arang sudah matang secara keseluruhan. Apabila proses pendinginan dilakukan terlambat, maka arang akan terbakar habis dan menjadi abu. Sedangkan apabila arang diambil terlalu awal, yang terjadi arang belum matang sepenuhnya.

Untuk melihat kematangan arang, dapat dilihat pada bagian cerobong asap. Arang matang ditandai dengan asap yang mulai menipis. Proses pendinginan dilakukan dengan menutup semua lubang udara pada drum, termasuk cerobong asapnya. Bambu panjang untuk cuka kayu kemudian dilepaskan. Yang digunakan untuk menutup adalah tanah liat yang telah dicampur air agar dapat melekat pada drum. Setelah dingin barulah arang bisa dikeluarkan dari tungku.

Minggu, 12 Desember 2010

Manfaat "CUKA KAYU"

A. Manfaat Dibidang Pertanian

Sector pertanian adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini sangat berkaitan dengan ketersediaan sumber bahan pangan. Banyak juga masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil pertanian yaitu bekerja sebagai petani.

Hasil yang melimpah dengan kualitas tinggi adalah harapan setiap petani agar mendapat penghasilan yang tinggi. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeliharaan intensif. Salah satunya dengan menggunakan teknologi cuka kayu. menurut penelitian cuka kayu ini banyak sekali memberikan kelebihan bagi sector pertanian,
diantaranya
• Merangsang pertumbuhan dan menguatkan akar,daun dan batang pada sayuran dan tanaman pokok.
• Menyuburkan tanah dan menghambat pertumbuhan hama penyakit tanaman.
• Mempertinggi kualitas dan memperbanyak buah hingga 70%.
• Menambah jumlah mikroba yang berguna bagi tanah dan tanaman.
• Menetralkan derajat keasaman/ PH tanah

Cuka kayu juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau pada bahan buangan ladang, dan dapat mengurangi pengaruh bahan kimia pada hasil pertanian hingga 50%.

Begitu banyak khasiat cuka kayu dalam sektor pertanian. Untuk lebih memahami penggunaan cuka kayu dalam mengaplikasikannya, dibawah ini akan dijabarkan cara- cara menggunakan cuka kayu.

 Meningkatkan keberhasilan dalam penyemaian benih tanaman
Untuk menambah keberhasilan semai pada benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut; campurkan cuka kayu pada air dengan perbandingan 1:800 . artinya 1 ml cuka kayu dilarutkan kedalam 800 ml untuk air. Kemudian semprotkan pada media semai sebelum benih disemaikan. Cuka kayu ini berfungsi untuk membunuh hama penyakit pada media semai.

Sedangkan untuk menyempurnakan hasil perkecambahan benih, yaitu dengan cara direndam terlebih dahulu dengan larutan cuka kayu. konsentrasi yang digunakan adalah cuka kayu dan air 1:200. Perendaman dilakukan selama 24 jam penuh. Kemudian ditiriskan dan benih siap disemaikan.

 Mengurangi hama penyakit pada lubang tanam
Cuka kayu dapat digunakan untuk membunuh hama pada lubang tanam. Caranya dengan melarutkan cuka kayu pada air dengan takaran 1:50. Kemudian disiramkan ke lubang tanam pada 10hari sebelum melakukan penanaman. Hal ini terbukti efektif untuk mencegah kematian pada tanaman.

 Menghilangkan penyakit pada daun
Ulat dan hama penyakit pada daun dapat dihilangkan dengan menggunakan cuka kayu. caranya dengan melarutkannya kedalam air dengan presentase cuka kayu dan air adalah 1:200. Campuran ini kemudian disemprotkan pada pucuk dan daun. Lakukan penyemprotan setiap seminggu sekali.

 Menetralkan kadar keasaman(PH) tanah
Cuka kayu dapat juga digunakan untuk menetralkan kadar keasaman tanah. Dilakukan dengan melarutkan cuka kayu pada air dengan presentase 1:300. Kemudian campuran disiramkan pada akar pokok dan pada tanah disekitar tanaman. Hal ini juga sekaligus dapat membasmi kuman disekitar tanaman.

 Mengurangi keguguran pada buah
Buah yang sering gugur atau jatuh sebelum waktunya dapat dikurangi dengan menyemprotkan campuran cuka kayu dengan air pada bagian putik buah. Takaran yang dianjurkan adalah dengan presentase cuka kayu dan air 1:500.

 Menghilangkan intensitas lumut
Lumut atau rumpai biasanya muncul pada tempat yang lembab dan kurang terkena sinar matahari. Untuk mengurangi perkembangan lumut tersebut dapat digunakan cuka kayu yang telah bercampur air dengan takaran 1:5. Penggunaannya hanya tinggal disemprotkan pada lumut/ rumpai yang ingin dihilangkan.


B. Manfaat dibidang peternakan

Cuka kayu sering digunakan disektor peternakan guna meningkatkan hasil ternak. Sebagai campuran pakan ternakan, Cuka kayu yang digunakan yaitu dicampur air dengan takaran 1:100. Kemudian campurkan larutan Cuka kayu sebanyak 1 liter dengan 100 kg pakan ternak. Usahakan agar pakan dikonsumsi oleh ternak setiap hari, agar hasil yang didapat bias maksimal.

Pemberian cuka kayu pada pakan hewan terbukti efektif untuk menghilangkan berbagai macam penyakit. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dari susu, daging dan lain-lain. Juga dapat merangsang pertumbuhan ternak.
Untuk membersihkan kandang ternak agar terhindar dari penyakit, digunakan larutan cuka kayu. tetapi untuk dapat menjadi antikkuman yang efektif, larutan yang digunakan adalah dengan knsentrasi cuka kayu dan air antara 1:100 sampai 1:500.


C. Manfaat didalam Ruangan

Di sekitar rumah biasanya terdapat libah- limbah rumah tangga yang sering menimbulkan bau tidak sedap. Bau tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan cuka kayu yang dilarutkan dengan air pada takaran 1:5. Kemudian disemprotkan pada tempat dimana sampah berada.

Untuk menghilangkan semut lipas, dan serangga lainnya disekitar rumah, dapat dilakukan dengan menyemprotkan larutan cuka kayu disetiap sudut rumah atau tempat semut berada. Takaran cuka kayu dengan air yang digunakan adalah 1:2. Semut dan serangga akan terganggu dengan bau dari cuka kayu ini, Sehingga akan menghindarinya.

Apabila tercium bau yang tidak sedap, dapat dihilangkan dengan memberi cuka kayu yang dituangkan pada wadah. Kemudian diletakkan pada sudut rumah yang terasa bau yang tidak sedap tersebut.

Keberadaan "ARANG" diMasyarakat.....

Keberadaan arang sebagai bahan bakar alternative telah diketahui oleh seluruh masyarakat hingga ke pelosok desa. Akan tetapi teknologi penggunaan arang yang belum berkembang, membuat kepopuleran arang di masyarakat tersaingi oleh keberadaan energi bahan bakar lain yang lebih mudah dan praktis. Bahan bakar tersebut kebanyakan berasal dari energi minyak bumi dan gas bumi yang mudah diperoleh masyarakat.

Sebagai contoh adalah keberadaan bahan bakar “minyak tanah”. Masyarakat lebih sering menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar sehari-hari karena selain praktis dalam penggunaannya, minyak tanah juga mudah didapat dengan harga yang relative murah. Akan tetapi dibalik keunggulan tersebut, terdapat kelemahan yang tidak bisa dihilangkan. Keberadaan minyak dan gas bumi tersebut belum tentu dapat bertahan selamanya. Karena termasuk bahan energy yang tidak dapat diperbaharui untuk selanjutnya.

Jumlah minyak bumi yang tersedia didalam perut bumi tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia. Oleh karena itu saat ini diseluruh belahan dunia sedang terjadi krisis energy karena menipisnya jumlah minyak bumi. Hal ini mengakibatkan harga bahan bakar seperti minyak tanah semakin melambung tinggi dan mulai sulit untuk dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Kejadian tersebut belum cukup untuk membuat arang menjadi popular dimasyarakat. Keberadaan arang masih tersaingi oleh penggunaan bahan bakar gas.

Di Indonesia, awalnya dengan adanya gas sebagai pengganti minyak tanah dianggap dapat menyelesaikan masalah krisis energy yang sedang terjadi. Akan tetapi dibalik kepopuleran bahan bakar gas tersebut terutama gas LPG masih terdapat bahaya. Hal tersebut terus mengancam masyarakat dalam penggunaan tabung gas terutama gas elpigi.

Tabung gas dapat meledak sewaktu- waktu apabila terjadi kesalahan pada penggunaannya. Hal tersebut dikarenakan kondisi gas didalam tabung yang tidak stabil. Hal ini mengakibatkan masyarakat Indonesia mulai ragu untuk menggunakan gas sebagai bahan bakar untuk kehidupan sehari- hari.

Krisis energi yang sedang terjadi saat ini yang dikarenakan menipisnnya jumlah minyak bumi membuat pemerintah Indonesia berfikir keras untuk membuat energi alternative yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemarintah telah banyak mengeluarkan undang-undang tentang penggunaan energy bakar, salah satunya adalah Perturan Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

Pemecahan lain yang dilakukan pemerintah Saat ini adalah pemerintah sedang gencar- gencarnya mengadakan program sosialisasi kepada masyarakat untuk kembali ke alam atau BACK TO NATURE. Semua aspek kehidupan yang menggunakan bahan kimia atau dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, agar dikurangi dan diganti dengan bahan-bahan organic yang lebih aman.

Salah satu contoh aspek kehidupan yang menggunakan energy non perbaharuan adalah dalam penggunaan bahan bakar minyak. Pilihan yang tepat utuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memajukan teknologi pemanfaatan bahan bakar alternatif. Pemerintah menganjurkan agar masyarakat lebih menggunakan energy dari alam yang dapat diperbaharui atau biomassa.

Salah satunya adalah penggunaan arang. Oleh karena itu, saat ini arang menjadi sorotan utama untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi yaitu masalah krisis energy. Arang dipilih karena berasal dari tumbuhan yang merupakan eneri yang dapat diperbaharui, sehingga tidak akan habis. Kualitas yang dihasilkan juga tidak kalah dengan bahan bakar lain.

Dengan kata lain, saat ini arang berada pada kondisi yang strategis untuk menyelesaikan masalah krisis energy. Prospek arang kedepannya juga sangat baik, oleh karena itu, Kesempatan ini jangan disia- siakan. Masyarakat harus dapat memanfaatkannya dengan menjadi seorang wirausaha yang menggeluti usaha di sektor perarangan. Peluang kita untuk mengarah menjadi wirausahawan arang masih terbuka lebar, karena masih jarang pabrik yang memproduksi arang.

hasilnya Jika banyak pihak yang tertarik untuk membuka usaha arang, maka secara tidak langsung hal itu dapat menambah devisa Negara dan dapat meninggakatkan taraf hidup masyarakat. Pengusahaan arang juga akan memberikan banyak manfaat baik bagi pihak yang berwirausaha, maupun masyarakat disekitarnya.

"Jenis-Jenis ARANG"

Sebagian besar masyarakat hanya mengetahui bahwa arang hanya terbuat dari bahan utama kayu yaitu arang kayu. Anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Karena mayoritas produk arang terbuat dari bahan kayu. berikut akan dijabarkan mengenai berbagai jenis arang yang ada diamsyarakat;

1. Arang kayu

Arang kayu adalah arang yang terbuat dari bahan dasar kayu. Arang kayu paling banyak digunakan untuk pekerluan memasak seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sedangkan penggunaan arang kayu yang lainnya adalah sebagai penjernih air, penggunaan dalam bidang kesehatan, dan masih banyak lagi. Bahan kayu yang digunakan untuk dibuat arang kayu adalah kayu yang masih sehat, dalam hal ini kayu belun membusuk.

2. Arang serbuk gergaji

Arang serbuk gergaji adalah arang yang terbuat dari serbuk gergaji yang dibakar. Serbuk gergaji biasanya mudah didapat ditempat-tempat penggergajian atau tempat pengrajin kayu. serbuk gergaji adalah bahan sisa produksi yang jarang dimanfaatkan lagi oleh pemilknya. Sehingga harganya bisa terbilang murah. selain dapat untuk bahan bakar, arang serbuk gergaji biasanya dimanfaatkan untuk campuran pupuk dan dapat diolah menjadi briket arang.

3. Arang sekam padi

arang sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang. Sekam yang digunakan bisa diperoleh ditempat penggilingan padi. Selain digunakan untuk arang, sekam padi juga sering dijadikan bekatul untuk pekan ternak. Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan.

4. Arang tempurung kelapa

Arang tempurumg kelapa adalah arang yang berbahan dasar tempurung kelapa. Pemanfaatan arang tempurung kelapa ini ternasuk cukup strategis sebagai sektor usaha. Hal ini karena jarang masyarakat yang memanfaatkan tempurung kelapanya. Selain dimanfaatkan dengan dibakar langsung, tempurung kelapa dapat dijadikan sabagai bahan dasar briket arang.

Tempurung kelapa yang akan dijadikan arang harus dari kelapa yang sudah tua, karena lebih padat dan kandungan airnya lebih sedikit dibandingkan dari kelapa yang masih muda. Harga jual arang tempurung kelapa terbilang cukup tinggi. Karena selain berkualitas tinggi, untuk mendapatkan tempurung kelapanya juga terbilang sulit dan harganya cukup mahal.

5. Arang serasah

Arang serasah adalah arang yang terbuat dari serasah atau sampah dedaunan. Bila dibandingkan dengan bahan arang lain, serasah termasuk bahan yang paling mudah didapat. Arang serasah juga bisa dijadikan briket arang, karena mudah dihancurkan.

Arang dari sampah dedaunan ini adalah hasil penelitian dari Usman (26), guru SMAN 17 Palembang, Sumatra Selatan. Beliau adalah lulusan sarjana Biologi dari Universitas Sri-Wajaya. Bapak Usman merupakan salah satu dari 10 peraih penghargaan dalam bidang pendidikan sains. Saat itu beliau berfikir bahwa arang dapat terbuat dari berbagai bahan. Salah satunya yang belum pernah ada ialah dari sampah-sampah dedaunan.

6. Briket arang

Jenis arang yang terakhir dan sudah banyak terdapat dimasyarakat adalah Briket Arang. Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk menambah jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya.

Arang yang sering dijadikan briket arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, dan arang serasah. Arang- arang tersebut terlalu kecil untuk digunakan langsung dan akan cepat habis. Sehingga akan lebih awet jika diubah menjadi briket arang. Untuk arang tempurung kelapa dapat dijadikan briket arang, tetapi hanya tempurung yang sudah remuk. Sedangkan tempurung yang masih utuh tidak perlu dijadikan briket arang.

7. Arang kulit buah mahoni

Arang kulit buah mahoni adalah arang dengan bahan dasar kulit buah mahoni. Bila dilihat secara kasat mata, kulit buah mahoni memiliki tekstur yang keras dan padat. Sayang jika hanya dibiarkan tertumpuk disekitar halaman.
Arang kulit buah mahoni diproses menggunakan tungku drum, sama halnya dengan arang kayu. arang jenis ini juga dapat diolah menjadi briket arang. Arang yang dihasilkan dari kulit buah mahoni juga terbukti memiliki kualitas yang cukup baik. Jika dibakar hanya mengeluarkan sedikit asap. Nilai kalor yang dihasilkan saat dibakar sangat tinggi dan lebih tahan lama sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran.

Arang kulit buah mahoni ini memang terdengar baru. Akan tetapi melihat kualitas arang yang dihasilkan, arang ini pasti akan banyak diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat luas. Hal ini juga dapat dijadikan alternative produksi bagi para wirausaha arang.

Mengapa Harus Arang???

Oleh; Lana Mahesa

Kita tahu bersama bahwa salah satu masalah utama yang sedang bangsa ini hadapi adalah masalah krisis energi. Bukan hanya bangsa indonesia bahkan seluruh dunia sedang mengalami krisis tersebut. Hal ini disebabkan karena persediaan minyak bumi akan segera habis. Sehingga mengakibatkan harga bahan bakar minyak terus naik, dan menambah beban bagi masyarakat.

Salah satu cara alternatif guna menyelesaikan masalah krisis energy adalah dengan memanfaatan energy biomassa. Biomassa itu sendiri adalah energi yang berwujud padat yang berasal dari bagian-bagian tumbuhan berlignoselulose, baik yang langsung digunakan maupun yang perlu diproses terlebih dahulu. Biomassa juga merupakan energi yang berasal dari bahan organic tumbuhan baik yang masih tumbuh maupun yang telah mati.

Kita ketahui bahwa tumbuhan adalah sumber energi yang dapat diperbaharui dalam waktu yang singkat, sehingga tidak akan habis walaupun terus-menerus digunakan. Biomassa termasuk energy tertua yang telah banyak digunakan dan mempunyai peranan yang sangat besar. Sedangkan untuk mengatasi krisis energy di Indonesia, penggunaan energy biomassa harus mencapai 30% dari total konsumsi energy nasional.

Berikut adalah beberapa contoh biomassa yang sudah banyak digunakan masyarakat:
• Penggunaan kayu bakar
• Limbah pembalakan hutan
• Limbah industri perkayuan
• Limbah pertanian dan perkebunan
• Arang dan briket arang
• Minyak nabati dari kelapa dan kelapa sawit

Sedangkan energi biomassa yang sedang dikembangkan adalah penggunaan minyak dari buah Nyamplung (Callophyllum innophyllum) sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Buah Nyamplung jika diolah akan menghasilkan cairan dalam bentuk minyak yang dapat berfungsi pada mesin kendaraan bermotor.

Mengapa harus arang?

pertanyaan tersebut dapat dijawab, karena teknologi arang memang dapat diandalkan dalam menyalesaikan masalah krisis energi sebagai energi alternatif. Pernyataan tersebut dapat dijabarkan dengan penjabaran berikut.

1. Karena arang lebih hemat dan ekonomis dari pada bahan bakar minyak

Harga jual arang memang jauh lebih ekonomis dibandingkan harga BBM seperti minyak tanah yang terus merangkak naik. Harga arang hanya berkisar sekitar Rp 4.000,- sampai Rp 5.000,-. itu saja sudah mendapat arang dengan kualitas baik. Sedangkan harga 1 Liter manyak tanah kini sudah melampaui harga bensin, sekitar Rp 8000,-. 1Kg arang kualitas tinggi memiliki daya bakar yang lebih tanah lama jika dibandingkan dengan 1 liter minyak tanah.

2. Karena arang lebih tahan lama daripada kayu bakar

Apabila kayu bakar atau bahan baku arang dibakar secara langsung, maka akan cepat habis. Alangkah baiknya jika dirubah dalam bentuk arang. penggunaan arang akan lebih tahan lama karena unsur yang terkandung didalam arang hanya tinggal unsur karbon(C). sedangkanuunsur yang lain seperti oksigen(O) dan air(H2O) telah hilang bersama asap selama proses pembakaran. Masalah- masalah yang timbul dari kayu bakar yang dinakar secara langsun diantaranya;
• Timbul banyak asap
• Efisiensi rendah
• kotor, dan
• kayu bersifat porous(menyerap air)

3. Karena kualitas kalor yang dihasilkan lebih tinggi

Berdasarkan hasil penelitian Laboratorium SUCOFINDO bahwa arang memiliki nilai kalor yang tinggi, sehingga sangat mudah terbakar. Jika dibakar, arang akan menghasilkan energi panas tinggi sehingga baik digunaakan untuk memasak. Arang memiliki nilai kalor yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahan baku asalnya.
Besar nilai kalor yang dihasilkan dari arang tergantung dari nilai kaolr dai bahan dasarnya. Semakin tinggi nilai kalor suatu bahan arang maka nilai kalor arang yang dihasilkan akan semakin tinggi pula. Berikut adalah beberapa contoh nilai kalor dari beberapa jenis kayu.

4. Karena lebih ramah lingkungan

Proses pembuatan arang dilakukan dari awal hingga akhir tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga aman bagi lingkungan. pada saat arang digunakan untuk pembakaran abunya tidak berterbangan, dan tidak manghasilkan asap, tidak meninggalkan noda hitam pada peralatan yang digunakan ( alat-alat dapur dan lain-lainnya), dan tidak mengeluarkan bau mencolok / aroma tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas kerja, kesehatan maupun lingkungan.

5. Karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

Berwirausaha untuk memproduksi arang dapat dilakukan oleh setiap orang, karena cara memproduksinya yang mudah dan sederhana. Sehingga secara langsung sektor arang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dan secara tidak langsung dapat meningkatkan devisa Negara dengan mengekspor hasil arang kenegara lain.

6. Karena emisi karbon yang dihasilkannya rendah

Menurut Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2006 diketahui bahwa 60% penduduk Indonesia masih menggunakan kayu bakar untu keperluan memasak sehari-hari. Jika tidak ada penanganan maka jumlah gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan sangat besar dari pembakaran kayu bakar secara langsung. Oleh karena itu penggunaan arang disini sangat penting dalam mengurangi emisi karbon yang ada. Jika jumlah 60% penggunaan kayu bakar diubah menjadi arang, maka gas karbondioksida yang dihasilkan akan menurun sangat drastis. Sehingga krisis energy yang terjadi saat ini dapat ditanggulangi dengan penggunaan arang secara besar-besaran.