Total Tayangan Blogku

Sabtu, 18 Desember 2010

Bagaimana Cara Buat "ARANG" Dengan Tungku Drum

Tungku drum biasaynnya dapat digunakan untuk pembuatan beberapa jenis arang, diantaranya arang kayu, arang batok kelapa, dan arang serasah. Drum yang digunakan perlu dimodifikasi terlebih dahulu agar dapat sesuai dengan persyaran suatu tungku arang.

Langkah- langkah untuk dapat memproduksi arang menggunakan tungku drum mulai dari awal hingga dapat dipasarkan harus dilakukan dengan benar dan berurutan. Agar hasil yang diperolah dapat maksimal. Langkah pertama yang harus dilakukan dimulai dengan pembuatan tungku drum itu sendiri, dan seterusnya sesuai dengan penjabaran dibawah ini.

1. Cara Pembuatan Tungku Drum
Drum yang digunakan sebagai tungku dibagi atas 3 bagian utama, yaitu bagian bawah untuk memulai proses pembakaran, bagian tengah atau badan drum, dan bagian atas sebagai penutup dan cerobong asap.
Pertama lubangi bagian atas drum

Kemudian dijadikan sebagai penutup. Pada lempengan tutup diberikan pegangan untuk membuka dan menutup drum. Kemudian tepat dibagian tengahnya dipasang cerobong asap yang terbuat dari lempengan besi dan ditembuskan tepat ditengah penutup drum, atau juga cerobong asap bisa dipasang dibagian samping atas pada drum. Hal ini tidak terlalu berpengaruh. Hanya saja bila dipasang dibagian tengah akan memudahkan apabila ingin diambil hasil cuka kayunya.

Pada bagian bawah drum dibuat lubang kecil dengan jumlah sekitar 36 lubang yang tersebar merata dengan diameter kurang lebih ½ cm. lubang tersebut dipasang untuk memulai pembakaran.

2. Penyiapan Bahan Baku Produksi
Sebelum memulai proses produksi, lebih baik jika mempersiapkan bahan bakunya , diantaranya adalah kayu, tempurung kelapa, dan serasah. Persiapan bahan baku ini sangat berpengaruh pada keberhasilan proses produksi. Oleh karena itu persiapan bahan baku ini jangan sampai diabaikan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai persiapan bahan baku arang hingga siap untuk dibakar. ;

• Kayu
Kayu yang digunakan pada tungku drum berukuran relatif kecil karena mengingat kapasitas drum itu sendiri. Jika terbiasanya dapat kayu yang berukuran besar, harus dibelah terlebih dahulu hingga ukurannya merata. Sebelum kayu diakar dalam tungku drum, sebaiknya arang dijemur terlebih dahulu dibawah terik matahari. Tujuannya adalah untuk mengurangi kandungan air didalam kayu. penjemuran ini dilakukan hingga kayu cukup kering untuk dibakar.

• Tempurung atau batok kelapa
Tempurung kelapa sisa yang dijual, biasanya masih bercampur dengan serabut kelapanya. Dan belum dipisahkan. Untuk diproses menjadi arang tempurung kelapa, tempurung kelapa yang didapat harus dipisahkan dari serabutnya. Jangan sampai tempurung kelapa masih bercampur dengan serabu kelapa saat dibakar. Karena serabut kelapa tersebut akan mengakibatkan tempurung terbakar habir. Sehingga proses produksi tidak berjalan bahkan gagal.

Selain menghilangkan serabut kelapanya, tempurung kelapa juga harus dijemur diterik matahari. Penjemuran ini untuk mengurangi kandungan air dan untuk mengeringkan buah kelapa yang membusuk yang masih menempel pada tempurung kelapa.

• Serasah (sampah dedaunan)
Perlakuan pada serasah terhitung sederhana. Serasah yang telah dikumpulkan hanya tinggal dijemur pada terik matahari. Penjemuran ini ditujukan untuk mengurangi kandungan air didalam serasah. Setelah semuanya kering, serasah bisa langsung dimasukkan kedalam drum untuk dibakar menjadi arang.

• Kulit buah mahoni
Kulit buah mahoni yang akan dijadikan arang sebelum dibakar haurs dijemur terlebih dahulu. Tujuan penjemuran ini agar kulit buah mahoni yang basah dan hampir busuk dapat mangering. Jika kulit buah mahoni jatuh ditanah yang lembab, maka akan cepat membusuk. Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan kulit buah mahoni yang baik (tua dan tidak busuk) sebaiknya buah mahonni yang sudah matang diunduh dari pohon sbelum jatuh ketanah.

Tahapan pembakaran arang pada tungku drum dimulai dengan penyusunan bahan baku kedalam drum. Usahakan bahan arang disusun jangan terlalu rapat. Beri sedikit rongga didalam agar seluruh bagian dapat terbakar.

Langkah berikutnya setelah bahan arang disusun adalah pembakaran awal. Pada bagian bawah tungku, diberi ganjal berupa batu bata setinggi 4-8 cm ditiga titik.setelah itu diberi pemicu pembakaran berupa serpihan kayu kecil. Apabila telah selesai, berarti proses pembakaran siap dimulai.

3. Proses Karbonisasi Pada Tungku Drum
Pada awal pembakaran arang, akan terlihat asap tipis dari atas tungku yang belum ditutup. Setelah itu, asap akan menjadi lebih tebal dan terus menebal berwarna putih. Setelah itu barulah tutup atas tungku bisa dipasang agar asap yang keluar lebih terpusat. Agar lebih rapat, ditambahkan pasir pada celah-celah pada tutup drum.

Setelah tutup atas dipasang, bagian bawah drum ditutup dengan menggunakan pasir. Tujuannya untuk mengurangi jumlah udara yang masuk dengan menyisakan sedikit celah udara.

Biasanya bahan arang yang telah dibakar akan mengalami penyusutan dan harus dilakukan penambahan bahan didalam drum. Waktu yang dibutuhkan pembakaran arang hingga matang sekitar 8-10 jam. Tetapi untuk pembakaran arang serasah hanya membutuhkan waktu yang singkat, sehingga harus terus dipantau.

Arang yang telah matang ditandai dengan menipisnya asap dan berwarna putih kebir-biruan yang keluar dari cerobong asap. Bila itu sudah terjadi berarti proses pendinginan sudah bisa dimulai.

4. Cara Pengambilan Cuka Kayu
Alat tambahan yang harus digunakan adalah sebatang bambu sebagai kodensator alami. Panjang bambu yang digunakan adalah sekitar 4-5 meter. Bambu ini nantinya dipasang pada bagian cerobong asap dengan posisi menyudut keatas. Hal ini bertujuan agar asap yang panas lebih cepat mendingin.

Asap yang telah mencair akan mengalir kebawah kembali kedasar cerobong. Dan dibuat lubang kecil pada pangkal cerobong dan dibawahnya diberi wadah berupa ember atau yang lainnya untuk menampung cuka kayunya.

5. Proses Akhir Produksi Arang
Proses pendinginan arang adalah proses penghentian pembakaran agar arang tidak gosong menjadi abu. Dimulainya proses pendinginan harus tepat waktu. Tepat waktu disini artinya saat arang sudah matang secara keseluruhan. Apabila proses pendinginan dilakukan terlambat, maka arang akan terbakar habis dan menjadi abu. Sedangkan apabila arang diambil terlalu awal, yang terjadi arang belum matang sepenuhnya.

Untuk melihat kematangan arang, dapat dilihat pada bagian cerobong asap. Arang matang ditandai dengan asap yang mulai menipis. Proses pendinginan dilakukan dengan menutup semua lubang udara pada drum, termasuk cerobong asapnya. Bambu panjang untuk cuka kayu kemudian dilepaskan. Yang digunakan untuk menutup adalah tanah liat yang telah dicampur air agar dapat melekat pada drum. Setelah dingin barulah arang bisa dikeluarkan dari tungku.

2 komentar:

  1. mas, salam kenal. saya Santo di Bojonggede Bogor.
    Kalau kita mau jual arang, pasar induk nya di mana, atau jalur distribusi nya bagaimana? Untuk daerah jawa tengan yogya dan jawabarat bogor, jakarta. Matur nuwun (Nusanto 0817402307 ), email: nusantop@gmail.com

    BalasHapus
  2. trimakasih mas atas pertanyaannya.
    tapi, kalau masalah pemasaran arang saya kurang paham!
    sya hanya paham mengenai arang n'cara produksinya, sekarang saya juga masih sekolah di SMK Kehutanan di Majalengka.
    jadi saya mohon maaf kalau blum bisa mnjawab pertanyaan mas Santo.

    BalasHapus