Total Tayangan Blogku

Minggu, 12 Desember 2010

Mengapa Harus Arang???

Oleh; Lana Mahesa

Kita tahu bersama bahwa salah satu masalah utama yang sedang bangsa ini hadapi adalah masalah krisis energi. Bukan hanya bangsa indonesia bahkan seluruh dunia sedang mengalami krisis tersebut. Hal ini disebabkan karena persediaan minyak bumi akan segera habis. Sehingga mengakibatkan harga bahan bakar minyak terus naik, dan menambah beban bagi masyarakat.

Salah satu cara alternatif guna menyelesaikan masalah krisis energy adalah dengan memanfaatan energy biomassa. Biomassa itu sendiri adalah energi yang berwujud padat yang berasal dari bagian-bagian tumbuhan berlignoselulose, baik yang langsung digunakan maupun yang perlu diproses terlebih dahulu. Biomassa juga merupakan energi yang berasal dari bahan organic tumbuhan baik yang masih tumbuh maupun yang telah mati.

Kita ketahui bahwa tumbuhan adalah sumber energi yang dapat diperbaharui dalam waktu yang singkat, sehingga tidak akan habis walaupun terus-menerus digunakan. Biomassa termasuk energy tertua yang telah banyak digunakan dan mempunyai peranan yang sangat besar. Sedangkan untuk mengatasi krisis energy di Indonesia, penggunaan energy biomassa harus mencapai 30% dari total konsumsi energy nasional.

Berikut adalah beberapa contoh biomassa yang sudah banyak digunakan masyarakat:
• Penggunaan kayu bakar
• Limbah pembalakan hutan
• Limbah industri perkayuan
• Limbah pertanian dan perkebunan
• Arang dan briket arang
• Minyak nabati dari kelapa dan kelapa sawit

Sedangkan energi biomassa yang sedang dikembangkan adalah penggunaan minyak dari buah Nyamplung (Callophyllum innophyllum) sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Buah Nyamplung jika diolah akan menghasilkan cairan dalam bentuk minyak yang dapat berfungsi pada mesin kendaraan bermotor.

Mengapa harus arang?

pertanyaan tersebut dapat dijawab, karena teknologi arang memang dapat diandalkan dalam menyalesaikan masalah krisis energi sebagai energi alternatif. Pernyataan tersebut dapat dijabarkan dengan penjabaran berikut.

1. Karena arang lebih hemat dan ekonomis dari pada bahan bakar minyak

Harga jual arang memang jauh lebih ekonomis dibandingkan harga BBM seperti minyak tanah yang terus merangkak naik. Harga arang hanya berkisar sekitar Rp 4.000,- sampai Rp 5.000,-. itu saja sudah mendapat arang dengan kualitas baik. Sedangkan harga 1 Liter manyak tanah kini sudah melampaui harga bensin, sekitar Rp 8000,-. 1Kg arang kualitas tinggi memiliki daya bakar yang lebih tanah lama jika dibandingkan dengan 1 liter minyak tanah.

2. Karena arang lebih tahan lama daripada kayu bakar

Apabila kayu bakar atau bahan baku arang dibakar secara langsung, maka akan cepat habis. Alangkah baiknya jika dirubah dalam bentuk arang. penggunaan arang akan lebih tahan lama karena unsur yang terkandung didalam arang hanya tinggal unsur karbon(C). sedangkanuunsur yang lain seperti oksigen(O) dan air(H2O) telah hilang bersama asap selama proses pembakaran. Masalah- masalah yang timbul dari kayu bakar yang dinakar secara langsun diantaranya;
• Timbul banyak asap
• Efisiensi rendah
• kotor, dan
• kayu bersifat porous(menyerap air)

3. Karena kualitas kalor yang dihasilkan lebih tinggi

Berdasarkan hasil penelitian Laboratorium SUCOFINDO bahwa arang memiliki nilai kalor yang tinggi, sehingga sangat mudah terbakar. Jika dibakar, arang akan menghasilkan energi panas tinggi sehingga baik digunaakan untuk memasak. Arang memiliki nilai kalor yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahan baku asalnya.
Besar nilai kalor yang dihasilkan dari arang tergantung dari nilai kaolr dai bahan dasarnya. Semakin tinggi nilai kalor suatu bahan arang maka nilai kalor arang yang dihasilkan akan semakin tinggi pula. Berikut adalah beberapa contoh nilai kalor dari beberapa jenis kayu.

4. Karena lebih ramah lingkungan

Proses pembuatan arang dilakukan dari awal hingga akhir tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga aman bagi lingkungan. pada saat arang digunakan untuk pembakaran abunya tidak berterbangan, dan tidak manghasilkan asap, tidak meninggalkan noda hitam pada peralatan yang digunakan ( alat-alat dapur dan lain-lainnya), dan tidak mengeluarkan bau mencolok / aroma tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas kerja, kesehatan maupun lingkungan.

5. Karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

Berwirausaha untuk memproduksi arang dapat dilakukan oleh setiap orang, karena cara memproduksinya yang mudah dan sederhana. Sehingga secara langsung sektor arang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dan secara tidak langsung dapat meningkatkan devisa Negara dengan mengekspor hasil arang kenegara lain.

6. Karena emisi karbon yang dihasilkannya rendah

Menurut Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2006 diketahui bahwa 60% penduduk Indonesia masih menggunakan kayu bakar untu keperluan memasak sehari-hari. Jika tidak ada penanganan maka jumlah gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan sangat besar dari pembakaran kayu bakar secara langsung. Oleh karena itu penggunaan arang disini sangat penting dalam mengurangi emisi karbon yang ada. Jika jumlah 60% penggunaan kayu bakar diubah menjadi arang, maka gas karbondioksida yang dihasilkan akan menurun sangat drastis. Sehingga krisis energy yang terjadi saat ini dapat ditanggulangi dengan penggunaan arang secara besar-besaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar